Minggu, 03 Februari 2013

Sangeh



Hutan Pala Sangeh

Bercanda Bersama Monyet di Objek Wisata Sangeh Bali

Penat, jenuh, butuh hiburan, dan ingin rileks di Bali? Mungkin bercanda bersama monyet di objek wisata Sangeh Bali bisa menjadi jawabannya. Terletak 20 km ke arah utara Kota Denpasar tepatnya di Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung anda akan menemui sebuah hutan seluas kurang lebih 6 hektar dengan pohon-pohon tinggi menjulang di tepi jalan raya. Pohon-pohon yang tumbuh di hutan ini bisa mencapai ketinggian 40 meter lebih dan telah berusia ratusan tahun sekaligus menjadi habitat alami bagi monyet-monyet di lokasi ini.
Kawasan hutan di lokasi objek wisata Sangeh benar-benar dijaga kelestariannya oleh para penduduk setempat, monyet-monyet bebas berkeliaran tanpa takut terganggu oleh aktivitas manusia disekitarnya. Suasana ini akan benar-benar memberikan pengalaman serasa berada di alam liar kepada para pengunjung, dan anda akan benar-benar terlupa bahwa anda sedang berada pada suatu objek wisata. Tetapi hutan di Sangeh juga memiliki daya tarik lainnya. Di dalam hutan hijau yang sejuk ini juga dapat ditemukan suatu kompleks Pura kecil yang diselimuti lumut hijau, tersembunyi disela-sela pohon-pohon yang tumbuh tinggi menjulang yang disebut Pura Bukit Sari. Pura yang terletak tepat ditengah-tengah kawasan hutan Sangeh ini sangat dikeramatkan dan disakralkan oleh masyarakat Desa Adat Sangeh.
Mungkin anda akan bertanya-tanya, mengapa hutan hanya tumbuh di objek wisata ini dan daerah disekitarnya adalah areal persawahan dan perumahan penduduk. Suatu cerita legenda masyarakat setempat mungkin dapat menjawab pertanyaan tersebut. Diceritakan bahwa ketika Hanoman ( salah satu tokoh dalam kisah Ramayana) mengangkat gunung Mahameru, beberapa bagian gunung terjatuh dan sejak saat itu monyet-monyet juga berkuasa di tempat ini. Cerita lainnya adalah ketika Raja Mengwi memerintahkan secara rahasia membuat taman dengan tanaman pala yang secara khusus didatangkan dari Gunung Agung. Perintah rahasia untuk membuat taman tersebut akhirnya bocor dan ada yang melihatnya, sehingga raja memerintahkan untuk menghentikannya, dan tanaman pala tersebut adalah pohon-pohon yang tumbuh sekarang di kawasan hutan wisata Sangeh.
Monyet-monyet di Sangeh hidup ibarat memiliki suatu kerajaan, mereka hidup berkelompok-kelompok, setiap kelompok masing-masing memiliki satu pemimpin, dan dari kesemua kelompok mempunyai pimpinan tertinggi . Pemimpin tertinggi ini berdiam ditempat yang paling luas. Aturan di kerajaan ini seperti layaknya kerajaan sesungguhnya, sang pemimpin harus didahulukan, misalnya pembagian makanan dan lain sebagainya. Dahulu, monyet-monyet di Sangeh dikenal sangat liar dan jahil karena sering kali mengganggu para pengunjung dan mengambil barang-barang pengunjung. Namun sekarang monyet-monyet tersebut sudah lebih jinak, tidak lagi seliar dan sejahil dahulu, bahkan cenderung ramah dan bersahabat kepada para pengunjung. Jadi anda tidak perlu terlalu khwatir dengan kejahilan para monyet di Sangeh, namun tetap disarankan untuk tidak menggunakan perhiasan, kacamata, mengeluarkan ponsel, dan hal-hal lainnya.
Di sekitar objek wisata Sangeh ini juga terdapat kios-kios yang menjual berbagai cindera mata dan makanan. Selain itu anda dapat pula mengunjungi objek-objek wisata lain di sekitarnya seperti Tanah Wuk, Desa Wisata Petang, dan Taman Ayun. Jangan lupa untuk berkunjung ke Sangeh untuk menjumpai monyet-monyet lucu di tempat ini saat menghabiskan waktu di Bali.

0 komentar:

Posting Komentar